Batam - Wali Kota Batam Muhammad Rudi, menghadiri pelepasan Perdana Pipa 52 Inchi produksi PT Dwi Sumber Arca Waja (DSAW) di Kawasan Industri Terpadu Kabil, Nongsa, Kamis (24/11).
Pipa penyalur lepas pantai atau Offshore Line Pipe tersebut untuk RDMP Lawe-Lawe Balikpapan milik PT Kilang Pertamina Balikpapan.
"Baru saja kita melepas pipa buatan anak dalam negeri. Ini pelepasan yang pertama, mudah-mudahan nanti ada yang kedua, ketiga serta seterusnya, " ucap dia.
Rudi yang juga Kepala BP Batam, memastikan terus mendorong pembangunan Kota Batam, salah satunya dengan cara mengembangkan infrastruktur.
Baca juga:
Rudi Ajak BMPS Kota Batam Membangun Batam
|
Dari pengembangan jalan protokol (termasuk sekitar kawasan-kawasan Industri), bandara, juga pelabuhan. Semua ini dilakukan agar aktivitas investasi dan ekonomi Batam kian berkembang.
"Jayalah bangsa kita, jaya Indonesia, jaya Kota batam. Sukses buat kita semua, " sebut Rudi.
Sementara itu, Pimpinan Citra Mas Grup Kris Wiluan menyebutkan, untuk memproduksi pipa jenis ini kami menhgadapi dengan tingkat inspeksi dan prosedur quality yang sangat tinggi. Dengan kerjakeras, sehingga mempersembahkan pipa terbaik untuk mendukung project di Lawe-Lawe Balikpapan.
"Kepada pak wali, kami juga sampaikan terimakasih untuk dukungan prasarana dan dukungan lainnya untuk kawasan industri terpadu Kabil, " ucapnya.
Pipa 52 inch ini merupakan proyek pembuatan pipa penyalur lepas pantai (offshore line pipe) terbesar yang pernah dihasilkan oleh pabrikan dalam negeri yang digunakan untuk proyek dalam negeri dan PT. DSAW telah mampu menyelesaikan pembuatannya dengan baik, meskipun melalui proses produksi dan persyaratan quality yang sangat tinggi.
Untuk diketahui, Proyek RDMP (Refinery Development Master Plan) ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun oleh Pertamina dalam rangka pengembangan kapasita pengolahan minyak yang sudah ada untuk pemenuhan kebutuhan BBM dalam negeri.
Didalam proyek ini, PT DSAW oleh PT. Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) melalui contractor mereka, JO CPPHK, untuk membuat pipa penyalur lepas pantai (offshore line pipe) dengan persyaratan harus memaksimalkan penggunaan material dalam negeri.
Dalam menunjang program UP3DN Pemerintah, PT. DSAW telah memaksimalkan penggunaan bahan-bahan yang diproduksi didalam negeri serta bekerja sama dengan rekanan yang ada didalam negeri.
Untuk plate baja digunakan produksi dari PT. Krakatau Posco, kemudian diproses menjadi pipa dengan menggunakan tenaga kerja lokal yang ahli dibidangnya oleh PT. DSAW. Sedangkan untuk pelapisan permukaan pipa juga dilakukan di Batam oleh PT. Bredero Shaw Indonesia.
Pada akhirnya PT. DSAW berhasil mencapai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 45 persen.