Batam Tuan Rumah Pertemuan Dewan Komisaris se-Indonesia, Jefridin: Nikmati Keindahan Batam

Batam - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid, mewakili Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, membuka Workshop Dewan Komisaris, Anggota Komite Audit dan Anggota Komite Pemantau Risiko Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (BPDSI) di Ballroom i Hotel Nagoya, Rabu (5/10/2022).

Jefridin mengapresiasi Forum Komunikasi Dewan Komisaris (FKDK) BPDSI yang memilih Batam sebagai tuan rumah untuk pertemuan ini.

Baca juga: Ekspor Batu Bara Dilarang, Ini Yang Bakal Terjadi Bagi 10 Juta Pelanggan PT.PLN

"Terima kasih telah memilih Batam, semoga betah di sini. Setelah acara, silakan menikmati keindahan Batam, " ujar Jefridin.

Jefridin pun memaparkan sejumlah keunggulan Batam, salah satunya kedekatan jarak Batam dengan Singapura. Hal itu menurut dia, merupakan nilai lebih dibandingkan daerah lainnya.

Baca juga: Bank BUMN Berikan Pendanaan Tanpa Agunan, Anis Byarwati: Bertentangan dengan Prinsip ‘Collateral’

"Ke Singapura bisa berangkat pagi dan pulang sore, kalau beli oleh-oleh semua ada di Batam, " pesan Jefridin.

Di kesempatan itu, Jefridin juga menyampaikan pesan Wali Kota terhadap peserta untuk menikmati Batam di semua keindahan dan kenyamanannya.

Baca juga: Minyak Goreng Masih Langka, Ombudsman RI Tawarkan Opsi Harga Mekanisme Pasar

"Selamat datang di Batam. Saat ini Batam di bawah pimpinan Wali Kota Muhammad Rudi sedang membangun, beliau berkomitmen menjadikan Batam maju dan indah, " katanya.

Di akhir sambutan, Jefridin mewakili Rudi yang juga sebagai Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam membuka acara tersebut.

Baca juga: Hendrawan Supratikno: Perlu Ada Inovasi Lembaga Keuangan Mikro

"Dengan bismillahirohmanirohim, Workshop Dewan Komisaris, Anggota Komite Audit dan Anggota Komite Pemantau Risiko Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia resmi dibuka, " katanya.

Acara tersebut dihadiri langsung Ketua FKDK BPDSI Edi Junaidi dan sejumlah undangan lainnya.

Baca juga: Sumbar Butuh Dana Rp3,5 T Untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Jadi 6 Persen